Minggu, 04 November 2012

Nilai-Nilai Primordial Suku Batak



Selain sistem kepercayaan yang pada awalnya bertolak pada misi roh dan kekuatan alam, masyarakat Batak juga cenderung menjunjung tinggi adat istiadat budaya mereka. Oleh karena itu, tidak heran jika kita sering menemukan masyarakat Batak yang saling menyapa dan seringkali berbicara dalam bahasa Batak meskipun di dalam pembicaraan umum.
Salah satu yang menjadi ciri khas budaya Batak adalah salam khas yang diucapkan masing-masing anggota kelompok suku tersebut apabila bertemu dengan angota kelompok yang sama (antarmarga). Seperti kata “Horas” yang sudah menjadi ikon budaya masyarakat Batak, salam “Mejuah juah” atau “Njuah juah” juga merupakan salah satu ciri yang mampu membedakan mereka dari suku bangsa lain yang ada di Indonesia.
Namun, salam paling terkenal adalah “Horas”.Setelah sistem kepercayaan dan salam khas suku Batak, masyarakat suku ini juga memiliki sistem kekerabatan yang khas, yakni hubungan yang dimiliki berdasarkan faktor keturunan dan perkawinan. Pada faktor keturunan, masyarakat Batak akan menggunakan nama dengan marga dari ayah.
Selain itu, marga juga merupakan salah satu ciri suatu kelompok masyarakat sehingga masyarakat yang memiliki marga yang sama cenderung bisa bergotong royong dengan baik. Meskipun dalam suku Batak Toba dikenal istilah Jonok dongan partubu jonokan do dongan parhundul yang merupakan imbauan agar senantiasa berhubungan baik dengan para tetangga, namun kelompok satu marga menjadi prioritas utama bagi masyarakat tersebut.
Dalam sistem adat istiadat suku Batak, dikenal istilah Hulahula, Dongan Tubu, dan Boru. Hulahula adalah pihak keluarga dari istri yang harus dihormati oleh semua warga suku Batak, sedangkan Dongan Tobu adalah saudara laki-laki semarga yang juga harus dihormati dan dihargai sebagai bentuk persaudaraan terdekat masyarakat Batak. Sementara itu, Boru adalah pihak keluarga yang berhak memberi izin untuk mempersunting perempuan dari marga lain.
Boru ini menempati posisi paling rendah dalam sistem kekerabatan di suku Batak karena untuk mencapai tingkat keharmonisan keluarga yang lebih tinggi, ada hal-hal yang harus dilakukan agar bisa menarik hati Boru untuk memberikan puteri mereka kepada marga lain yang ingin mempersuntingnya.
Dalam adat istiadat suku Batak, tiap orang wajib mengetahui silsilah keluarga mereka sehingga mereka memahami benar dari mana mereka mendapatkan nama marga mereka.Hal ini dilakukan sebagai bentuk yang jelas untuk mengidentifikasi diri secara moral dan budaya. Oleh karena itu, masyarakat Batak memiliki sistem persaudaraan yang sangat erat jika dibandingkan dengan suku lain yang ada di Indonesia.


2 komentar: